Goa Garba dari Zaman Purbakala
|Dengan kehidupan mayoritas masyarakatnya yang beragama Hindu, tak mengherankan jika anda dengan mudah menjumpai pura di Bali. Bahkan kehadiran pura ini juga ada di tempat-tempat wisata di Bali dan memiliki pesona sendiri yang tak kalah indahnya. Pura-pura ini tak hanya di bangun pada masa kini tapi ada pula yang telah berusia ratusan tahun. Sekilas, pura ini pun bentuknya menyerupai goa dan digunakan sebagai tempat pertapaan. Salah satu daerah di Bali yang memiliki peniggalan pura yang penuh dengan nilai sejarah adalah Kabupaten Gianyar. Tak hanya memiliki Goa Gajah, namun juga memiliki Goa Garba yang telah ada sejak zaman purbakala.
Goa Garba berada di Banjar Samigunung, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, tepatnya di bawah Pura Agung Pengukur Ukuran. Goa ini diperkirakan di bangun pada abad 12 ketika masa pemerintahan Raja Jayapangus. Hal ini berdasarkan tulisan yang ada di prasasti di Pura Agung Pengukur Ukuran.
Pura Agung Pengukur Ukuran sendiri memiliki luas mencapai 2 hektar dan digunakan sebagai tempat mengukur kekuatan di Bali pada zaman dahulu. Goa yang aslinya berupa pahatan curuk di dinding tepi jurang sungai Pakerisan ini kerap digunakan sebagai tempat pertapaan. Tak hanya pada masa itu, namun hingg kini goa ini masih sering digunakan sebagi tempat bertapa dan ngalap ilmu. Oleh karenanya tempat ini sangat kental dengan aura magis.
Agar bisa sampai ke goa ini, terlebih dahulu anda harus turun dan menuju gapuran dengan tangganya yang terbuat dari batu kali dan tersusun rapi. Diantara tangga tersebut, anda bisa menjumpai bekas telapak kaki manusia yang dipercaya sebagai telapak kaki Kebo Iwa. Kebo Iwa adalah seorang yang sakti mandraguna dan yang mendirikan tempat pertapaan tersebut. Di tempat ini pula Kebo Iwa harus diuji kelayakannya sebelum akhirnya menjadi maha patih Kerajaan Bali Kuno. Beberapa kolam lengkap dengan pancurannya berada tepat di atas goa. Air di kolam ini juga kerap digunakan dalam upacara-upacara sehingga disebut juga dengan air suci. Terdapat sebuah lubang di salah satu sisi kolam yang menjadi akses masuk menuju goa garba. Sebuah pahatan yang bertuliskan “Sra”.
Goa garba berjarak sekitar 34 km atau perjalan selama 50 menit dari Denpasar. Sebagian besar penduduk di sekitar goa garba memiliki mata pencaharian sebagai petani, karyawan dan buruh. Oleh karenananya dalam perjalanan anda menuju goa ini anda akan dimanjakan dengan pemandangan sawah penduduk. Saat ini goa garba mulai dikembangkan untuk menjadi tempat pariwisata. Oleh karenanya sebuah area parkir yang luas terlah disediakan. Dan untuk menjaga kebersihan goa, maka enam orang telah mengabdi secara bertahun-tahun di cagar budaya ini. Jadi jika anda ingin melihat peninggalan budaya yang masih terawat di Bali, masukkan Goa Garba dalam destinasi tujuan anda. Untuk akomodasi, telah banyak hotel murah di Bali di daerah Gianyar, seperti:
- Puri Saron Hotel Mandangan
- The Chedi Club at Tanah Gajah
- Anulekha Resort and Villa
- Dbulakan Boutique Resort Ubud
- Komaneka Tanggayuda
Refrensi:
- http://bali.panduanwisata.id/spot-wisata/menapaktilasi-ceruk-pertapaan-goa-garba/
- http://www.wisatadewata.com/article/wisata/goa-garba
- http://www.babadbali.com/pura/plan/pangukur-ukuran.htm