Belanja Produk Emas dan Perak Di Desa Celuk
|Bali bukan hanya surga wisata alam namun juga surganya wisata budaya. Berbagai budaya Bali ternyata mampu membius wisatawan, terutama wisatawan mancanegara. Bahkan salah satu hasil budaya masyarakat Bali yang berupa seni tari kecak cukup populer di kalangan masyarakat dunia. Selain itu sejumlah lukisan karya maestro Bali juga cukup populer. Rasa seni yang begitu tinggi yang dimiliki masyarakat Bali membuat daerah ini memiliki sejumlah tempat dengan kesenian yang khas. Karenanya souvenir khas Bali menjadi barang yang wajib dibawa untuk oleh-oleh sepulangnya dari liburan di Bali. Salah satu souvenir yang bisa anda bawa adalah berbagai perhiasan yang terbuat dari emas dan perak. Jika anda ingin mendapatkan harga murah, anda bisa mendatangi langsung para pengerajinnya. Di Gianyar ada sebuah desa yang menjadi sentra kerajinan emas dan perak, yakni Desa Celuk yang masuk dalam Kecamatan Sukawati.
Untuk menuju Desa Celuk dibutuhkan perjalanan selama satu jam dari Bandara Internasional Ngurah Rai dengan melalui jalan By Pass Ngurah Rai. Lokasi desa yang berada diantara lalu lintas Denpasar-Kintamani membuat tempat ini senantiasa dilewati wisatawan yang hendak berlibur ke daerah Kintamani. Desa Celuk memang akan menjadi surga untuk anda yang pecinta perhiasan sebagai pendukung penampilan anda. Beragam perhiasa, mulai dari anting, cincin, giwang, gelang, dan yang lainnya akan membuat anda tergiur karena dipajang di etalase yang tembus pandang. Pemandangan ini akan anda jumpai di kanan-kiri di sepanjang perjalanan di Desa Celuk, sejak dari pertama kali memasuki desa. Karena hampir semua rumah di desa tersebut memiliki art shop yang menjual berbagai perhiasan emas dan perak. Para penjaga art shop akan menyambut para tamu dengan ramah, walau pengunjung hanya datang bertandang sekedar untuk melihat-lihat saja. Pada masing-masing perhiasan telah diberikan harga sehingga pengunjung hanya perlu menyesuaikan budget dengan uang yang mereka miliki. Bukan hanya perhiasan dari emas dan perak yang dipajang di sana namun juga sejumlah kerajinan dan benda-benda yang lainnya yang terbuat dari perak, seperti sendok, garpu, teko, piring, hingga sejumlah miniatur alat transportasi.
Di awal perkembangan wisata di Bali yang dimulai pada tahun 1976, Desa Celuk telah terkenal sebagai pusat kerajiann perak. Sejumlah wisatawan dari Kuta dan Kintamania tak pernah lupa mengunjungi desa ini dalam daftar wisata mereka di Bali. Dan hal ini berlangsung hingga saat ini. Semua ini dikarenakan tak pernah ada perubahan kualitas pada perhiasan ataupun kerajinan yang dihasilkan oleh para pengerajin emas Desa Celuk. Karena kualitasnya itu pula yang mengantarkan perhiasan produksi Desa Celuk merambah hingga ke pasar internasional. Berbelanja perhiasan dan souvenir di Desa Celuk bukan saja memberikan kesempatan untuk bisa mendapatkan harga yang lebih murah namun juga berkesempatan untuk melihat secara langsung proses pembuatan perhiasan-perhiasan tersebut yang dilakukan secara tradisional. Beberapa pengerajin ada yang mulai meninggalkan cara tradisional tersebut dan memilih metode yang lebih modern agar lebih cepat. Namun sebagian yang lain juga memadukan kedua proses tersebut untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Semua proses tersebut bisa pengunjung temui di art shop-art shop yang ada di Desa Celuk.
Perhiasan yang diproduksi para pengerajin dari Desa Celuk tidak hanya dijual di art shop-art shop milik mereka. Namun sebagian juga dipasarkan di berbagai pasar yang ada di Bali, seperti Pasar Sukawati yang berada tak jauh dari Desa Celuk atau berjarak sekitar 3 km. Ada pula yang dipasarkan di Pasar Kumbasari dan sejumlah kawasan wisata seperti Kuta, Ubud, Kintamani, Sanur, dan juga Nusa Dua. Namun pengalaman melihat secara langsung proses pembuatan perhiasan-perhiasan cantik tersebut menjadi moment yang sayang untuk dilewatkan kala berbelanja perhiasan di Desa Celuk. Jadi buat anda yang penggemar perhiasan, yuk lengkapi koleksi anda dengan berbagai perhiasan emas dan perak karya para pengerajin Desa Celuk.